Program Cek Kesehatan Gratis Nasional untuk Siswa

Program Cek Kesehatan Gratis Nasional untuk Siswa
Program Cek Kesehatan Gratis Nasional untuk Siswa

JAKARTA - Pemerintah memulai langkah besar dalam mendukung kesehatan anak-anak usia sekolah melalui pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mulai digelar pada Senin, 4 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan tahun ajaran baru dan ditargetkan menjangkau lebih dari 280 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk SD, SMP, SMA/SMK, madrasah, pesantren, hingga sekolah rakyat.

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas dari Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa program ini menyasar anak-anak berusia 7 hingga 17 tahun. "Ini kelompok usia yang masih menghadapi berbagai tantangan kesehatan," ujar Maria dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Mengapa Program Ini Penting?

Baca Juga

Oppo Find X9 Pro Usung Kamera 200MP dan Baterai Jumbo

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat fakta mengejutkan mengenai kondisi kesehatan anak usia sekolah di Indonesia. Sebanyak 1 dari 6 anak usia 13-15 tahun mengalami kelebihan berat badan atau overweight. Tidak hanya itu, 1 dari 6 anak usia 5-14 tahun juga mengalami anemia. Angka-angka ini menunjukkan pentingnya upaya intervensi kesehatan sejak dini, terutama dalam lingkungan pendidikan.

Jenis pemeriksaan kesehatan dalam program ini dirancang menyesuaikan dengan jenjang pendidikan dan usia siswa. Pemeriksaan yang diberikan tidak hanya menyangkut kesehatan fisik, tetapi juga mencakup aspek kesehatan jiwa dan gaya hidup.

Pemeriksaan untuk Siswa SD (Usia 7-12 Tahun)

Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), terdapat 13 jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Pemeriksaan tersebut meliputi:

Status gizi

Tekanan darah

Gula darah

Tuberkulosis

Telinga

Mata

Gigi

Kesehatan jiwa

Hati (Hepatitis B)

Riwayat imunisasi (khusus kelas 1)

Kesehatan reproduksi (kelas 4-6)

Kebiasaan merokok (kelas 5-6)

Tingkat aktivitas fisik (kelas 4-6)

Maria menegaskan bahwa pada jenjang SD tidak akan ada pengambilan darah. "Untuk SD tidak ada pengambilan darah, jadi tidak perlu takut. Tidak ada suntik," katanya untuk menenangkan kekhawatiran siswa dan orang tua.

Pemeriksaan untuk Siswa SMP (Usia 13-15 Tahun)

Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), jenis pemeriksaan menjadi lebih komprehensif, menyesuaikan perkembangan anak usia remaja. Pemeriksaan untuk siswa SMP terdiri dari:

Status gizi

Merokok

Tingkat aktivitas fisik

Tekanan darah

Gula darah (kelas 7)

Tuberkulosis

Talasemia

Anemia (kelas 7)

Telinga

Mata

Gigi

Kesehatan jiwa

Hati (Hepatitis B dan C)

Kesehatan reproduksi

Riwayat imunisasi HPV (kelas 9 khusus perempuan)

Dengan adanya pemeriksaan HPV pada kelas 9 untuk siswa perempuan, diharapkan mampu memberikan perlindungan lebih dini terhadap penyakit berisiko tinggi seperti kanker serviks.

Pemeriksaan untuk Siswa SMA (Usia 16-17 Tahun)

Sementara itu, pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setara, siswa akan mendapatkan pemeriksaan sebagai berikut:

Status gizi

Merokok

Tingkat aktivitas fisik

Tekanan darah

Gula darah

Tuberkulosis

Talasemia

Anemia remaja putri (kelas 10)

Telinga

Mata

Gigi

Kesehatan jiwa

Hati (Hepatitis B dan C)

Kesehatan reproduksi

Jenis pemeriksaan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menanggulangi permasalahan kesehatan remaja yang beragam, mulai dari gaya hidup hingga penyakit menular dan tidak menular.

Fasilitas dan Sumber Daya Pendukung

Guna menunjang pelaksanaan program ini, pemerintah telah menyiapkan sebanyak 30 ribu fasilitas kesehatan di berbagai daerah. Di Kota Depok, misalnya, disiapkan 38 puskesmas yang akan melayani pelaksanaan program CKG. Fasilitas ini diharapkan mampu menjangkau seluruh siswa di masing-masing wilayah secara efektif dan merata.

Program Cek Kesehatan Gratis ini tidak hanya menjadi upaya preventif, namun juga bertujuan sebagai dasar untuk membentuk pola hidup sehat bagi generasi muda. Pemeriksaan kesehatan rutin sejak dini akan mendorong kesadaran anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan.

Dengan pelaksanaan program ini secara nasional, pemerintah berharap dapat mengurangi angka kejadian penyakit pada usia anak dan remaja secara signifikan. Pemeriksaan ini juga diharapkan menjadi pemicu positif bagi institusi pendidikan untuk lebih aktif dalam membina kesehatan siswa.

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyeimbangkan pendidikan dan kesehatan. Pendidikan tidak hanya soal intelektual, namun juga fisik dan mental. Oleh karena itu, kolaborasi antara sektor pendidikan dan kesehatan menjadi kunci suksesnya program ini.

Dengan semua dukungan dari tenaga kesehatan, fasilitas memadai, dan pendekatan menyeluruh, Program Cek Kesehatan Gratis menjadi angin segar bagi dunia pendidikan dan kesehatan anak di Indonesia. Diharapkan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Jumat 1 Agustus 2025 Naik

Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Jumat 1 Agustus 2025 Naik

Pajak Emas Disesuaikan, Mendorong Iklim Positif Bisnis

Pajak Emas Disesuaikan, Mendorong Iklim Positif Bisnis

Cara Mudah Aktifkan Rekening BNI yang Diblokir

Cara Mudah Aktifkan Rekening BNI yang Diblokir

ESG Jadi Pilar Bisnis, OJK Dorong Komitmen

ESG Jadi Pilar Bisnis, OJK Dorong Komitmen

Peran Ibu Bentuk Anak Cerdas Finansial

Peran Ibu Bentuk Anak Cerdas Finansial