
JAKARTA - Pembangunan kabel listrik bawah laut di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, resmi menjadi program strategis PT PLN (Persero) untuk tahun 2025. Proyek ini bertujuan menghubungkan pulau-pulau di Meranti dengan jaringan listrik utama di Pulau Sumatra, sehingga mengakhiri ketergantungan masyarakat pada genset dan mengatasi masalah kelistrikan yang selama ini membatasi pertumbuhan ekonomi daerah.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menjelaskan bahwa pembangunan kabel bawah laut ini akan mencakup Pulau Rangsang dan menginterkoneksikan seluruh pulau di Meranti dengan sistem kelistrikan Sumatra. “Alhamdulillah tahun ini PLN sudah berkomitmen untuk membangun kabel bawah laut, sehingga Meranti nanti terkoneksi dengan Pulau Sumatra, sampai ke Pulau Rangsang, kabel di bawah laut,” kata Wahid.
Dengan tersambungnya jaringan listrik utama, diharapkan tidak ada lagi pulau di Meranti yang terisolasi secara energi. Selama ini, masyarakat di Meranti kerap mengandalkan genset sebagai sumber listrik darurat, yang membatasi aktivitas ekonomi dan sosial. Kehadiran listrik stabil dari PLN akan membuka peluang baru bagi produktivitas lokal dan investasi di berbagai sektor.
Baca Juga
Rencana Infrastruktur Listrik
Proyek kabel bawah laut ini tidak hanya mencakup interkoneksi pulau, tetapi juga pengembangan energi baru terbarukan di Pulau Rangsang. Jaringan tegangan tinggi akan dibangun dengan kapasitas bervariasi, mulai dari 150 KVA di Bengkalis hingga 500 KVA di Meranti dan pulau-pulau lain. Infrastruktur ini diharapkan dapat berjalan penuh pada tahun 2026.
“Jadi, tidak ada lagi Meranti yang isolated, yang masih pakai genset begitu. 2026 nanti sudah running semua,” tegas Wahid. Kehadiran listrik yang stabil akan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus menarik minat investor untuk menanamkan modal di wilayah kepulauan.
Infrastruktur Sebagai Modal Pembangunan
Menurut Wahid, listrik, air bersih, dan jalan merupakan infrastruktur dasar yang harus tersedia untuk mendukung pembangunan. Pemerintah Provinsi Riau fokus memastikan fasilitas dasar ini terbangun dengan baik karena menjadi modal utama dalam mengentaskan kemiskinan.
Ia menjelaskan, ada dua penyebab utama kemiskinan: kultur dan struktur. Kemiskinan akibat kultur terjadi karena rendahnya pemahaman atau edukasi masyarakat, misalnya pada suku terasing. Sedangkan kemiskinan struktural muncul akibat minimnya kebijakan pemerintah yang membangun infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan pelabuhan.
“Ini yang perlu kita perhatikan, salah satunya di Kepulauan Meranti, karena dia daerah terdiri dari pulau-pulau,” tegas Wahid. Dengan infrastruktur yang memadai, akses transportasi dan energi menjadi lebih lancar, dan peluang ekonomi masyarakat meningkat.
Dampak Ekonomi dan Investasi
Gubernur Riau optimistis pembangunan kabel bawah laut ini akan meningkatkan daya tarik investasi di Kepulauan Meranti. Infrastruktur yang baik, termasuk jembatan, jalan, dan listrik, diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. “Bagaimana kita juga mendorong Meranti ada orang yang berinvestasi di sini, kalau infrastrukturnya baik, baik itu jembatan, jalan. Mudah-mudahan ini juga mendorong ekonomi di Kepulauan Meranti, bisa tumbuh dengan cepat,” pungkasnya.
Keberadaan listrik yang andal juga membuka peluang pengembangan usaha lokal, baik dalam sektor industri, perikanan, maupun pariwisata. Selama ini, keterbatasan listrik menjadi hambatan bagi industri lokal untuk berkembang. Dengan adanya interkoneksi listrik, pengusaha dapat beroperasi lebih efisien dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Selain itu, PLN melalui proyek kabel bawah laut ini menunjukkan komitmennya untuk menyediakan energi merata hingga wilayah kepulauan, sejalan dengan misi pemerintah pusat untuk memastikan tidak ada daerah yang terisolir secara energi di Indonesia. Proyek ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendorong pemerataan pembangunan.
Dengan proyek kabel bawah laut, Kepulauan Meranti diharapkan tidak hanya memiliki akses listrik yang stabil, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah kepulauan lain dalam mengatasi keterbatasan energi. Infrastruktur ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah Riau.

Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Penyaluran Bansos PKH dan BPNT Tahap Tiga
- 11 September 2025
2.
UMKM Tumbuh Kompetitif Lewat Penerapan Prinsip ESG
- 11 September 2025
3.
MG ZS EV New Solusi Mobil Listrik Cerdas Jakarta
- 11 September 2025
4.
Air Asia Permudah Penerbangan Umrah Bagi Masyarakat Kalsel
- 11 September 2025
5.
Tangerang Jadi Pilihan, LPKR Hadirkan Properti Premium
- 11 September 2025