Pelabuhan Batuampar Menuju Standar Internasional: Langkah Strategis Menuju Kemandirian Logistik Batam
- Rabu, 19 Februari 2025

JAKARTA - Perkembangan Pelabuhan Batuampar di Batam terus menunjukkan kemajuan signifikan seiring dengan berbagai upaya modernisasi infrastruktur dan optimalisasi layanan yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Inisiatif ini telah berdampak positif pada peningkatan aktivitas bongkar muat barang serta mengurangi ketergantungan Batam terhadap pelabuhan luar negeri.
Dendi Gusninandar, Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, menyoroti percepatan proyek pembangunan bersama mitra strategis sebagai salah satu langkah yang membawa perubahan signifikan dalam waktu singkat. Perkembangan ini membuktikan bahwa Pelabuhan Batuampar semakin siap menjadi hub logistik internasional. Target yang sebelumnya diproyeksikan tercapai pada 2025, kini lebih cepat terealisasi.
Salah satu capaian penting dari pengembangan ini adalah pengurangan arus barang ke Singapura hingga 10 persen, menandakan peningkatan kemandirian Batam dalam sektor logistik. Modernisasi peralatan, seperti pengoperasian Ship to Shore Crane (STS) dan Mobile Harbor Crane (MHC), telah mengakselerasi efisiensi bongkar muat. Produktivitas yang semula 8-10 boks per jam kini meningkat menjadi 40-50 boks per jam. Langkah ini memperkuat posisi Batam sebagai pusat perdagangan dan industri di kawasan Asia Tenggara.
Menurut data BP Batam, kinerja bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batuampar pada semester I 2024 mencapai 313 ribu TEUs, meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini merupakan hasil dari berbagai program revitalisasi infrastruktur yang telah dilakukan sejak 2020, termasuk pendalaman alur, sistem auto gate, serta perbaikan fasilitas dasar lainnya. BP Batam menargetkan peningkatan kapasitas bongkar muat hingga 900 ribu TEUs pada 2025, dengan proyeksi mencapai 2 juta TEUs pada 2028.
Tambah lebih mendalam lagi, rute direct call internasional juga mengalami perkembangan. Setelah sukses membuka jalur Batam–Cina pada Maret 2024, rute Batam–Yangon, Myanmar, mulai beroperasi sejak Agustus 2024. Inisiatif ini membuka peluang besar untuk mendorong ekspor langsung dari Batam tanpa harus melalui pelabuhan negara tetangga.
Namun, meski perkembangan Batuampar semakin pesat, tantangan tetap ada. Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Batam, Yasser Hadeka Daniel, menyatakan bahwa meskipun perkembangan infrastruktur dan layanan semakin baik, masih ada beberapa kendala operasional yang perlu diatasi. "Kami tidak bisa hanya menyalahkan BP Batam atau operator pelabuhan. Ini adalah tugas bersama agar pengembangan Batuampar semakin maksimal," katanya.
ALFI mencatat bahwa ada sejumlah faktor eksternal yang turut mempengaruhi efisiensi pelabuhan, di antaranya gangguan pada sistem Coretax serta kebijakan pusat yang belum sepenuhnya menyesuaikan dengan status Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ). Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang lebih solid antara BP Batam, operator pelabuhan, dan pemerintah pusat.
Yasser menambahkan bahwa selain pengembangan infrastruktur, regulasi yang mendukung juga menjadi kunci keberhasilan. "Membangun pelabuhan bertaraf internasional bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga regulasi yang mendukung. Kami berharap ada kebijakan khusus yang lebih fleksibel untuk Batam, mengingat perannya sebagai pusat industri dan logistik nasional," tegas Yasser.
Untuk memperkuat upaya ini, pada April 2025, BP Batam akan mengoperasikan tambahan 2-3 unit RTG crane guna mempercepat proses bongkar muat. Langkah strategis ini diharapkan dapat semakin memperkokoh posisi Pelabuhan Batuampar sebagai pusat logistik unggulan di Indonesia.
Dengan berbagai langkah dan pencapaian ini, Pelabuhan Batuampar semakin dekat untuk mencapai standar internasional dan memperkuat perannya sebagai pusat logistik dan perdagangan utama di kawasan Asia Tenggara. Pengembangan ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian Batam tetapi juga terhadap perekonomian nasional. Inisiatif dan komitmen untuk terus berkolaborasi diharapkan dapat menjadikan Pelabuhan Batuampar sebagai pilar utama dalam penguatan sektor logistik Indonesia di kancah internasional.

David
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Freeport Indonesia dan Stania Perkuat Hilirisasi Perak Timbal Nasional
- Jumat, 11 Juli 2025