PLTS Atap Terbesar PT Pertamina Jadi Inspirasi Transisi Energi Hijau bagi Industri Migas Nasional
- Minggu, 25 Mei 2025

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmen nyata dalam mendorong keberlanjutan dan energi hijau melalui peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap terbesar di lingkungan Pertamina Group. PLTS berkapasitas 2,5 megawatt peak (MWp) ini resmi dioperasikan pada 19 Mei 2025 di area Workshop dan Gedung New HSSE PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Kilang Balikpapan, hasil kolaborasi strategis dengan PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE).
Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, menegaskan bahwa proyek PLTS atap ini merupakan wujud nyata upaya Pertamina dalam menghadirkan operasional kilang yang lebih ramah lingkungan dan efisien. “Keberhasilan peresmian PLTS atap ini mencerminkan kolaborasi yang kuat antara KPI dan Pertamina NRE. Sinergi ini menghasilkan langkah konkret menuju keberlanjutan,” ujar Didik dalam keterangan resmi.
PLTS atap ini dipasang pada tiga lokasi strategis, yakni warehouse dengan kapasitas 1.635 kWp, workshop 744 kWp, dan Gedung New HSSE 138 kWp, sehingga total kapasitas mencapai 2,5 MWp. Instalasi ini menjadi yang terbesar di lingkungan kilang Pertamina, dengan dampak signifikan dalam pengurangan emisi karbon sebesar 3.798 ton CO2e per tahun. Didik juga menambahkan bahwa efisiensi energi menjadi faktor penting dalam pengelolaan kilang, mengingat biaya energi menempati urutan kedua terbesar dalam pengeluaran operasional, yakni sebesar 4-5% dari total biaya. “PLTS ini membantu kami mengurangi emisi sekaligus menekan biaya energi secara bertahap,” katanya.
Baca JugaTumbuh 12,16%, Humpuss Maritim Kantongi Pendapatan Usaha USD 64,7 Juta pada Kuartal-II 2025
Selain PLTS Balikpapan, beberapa kilang lain di lingkungan Pertamina telah mengoperasikan PLTS atap dengan kapasitas yang bervariasi, antara lain Kilang Dumai (3,77 MWp), Kilang Plaju (2,25 MWp), Kilang Cilacap (2,34 MWp), dan Kilang Balongan (1,51 MWp). Dengan tambahan PLTS di Kilang Balikpapan, total kapasitas PLTS di kilang KPI yang dikelola Pertamina NRE kini mencapai 12,37 MWp.
Teknologi yang digunakan dalam PLTS ini mengadopsi sistem canggih berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan Internet of Things (IoT), sehingga memungkinkan pengendalian dan pemantauan operasional secara jarak jauh, meningkatkan efisiensi dan responsibilitas dalam pengelolaan energi terbarukan.
Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, menjelaskan bahwa kolaborasi ini memperkuat visi Pertamina dalam menyeimbangkan bisnis migas dan pengembangan energi hijau. “KPI memastikan keandalan operasional migas, sementara Pertamina NRE mempercepat transisi energi melalui solusi rendah karbon. Kolaborasi ini mendukung target net zero emission,” kata Norman.
Lebih jauh, Norman mengungkapkan bahwa selain proyek PLTS atap, Pertamina juga mengembangkan proyek flare gas to power yang mengubah gas buang kilang menjadi listrik untuk operasional, sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi karbon secara keseluruhan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa penerapan PLTS merupakan bagian integral dari strategi Pertamina untuk memperluas energi hijau di Indonesia. “Inovasi seperti PLTS ini tidak hanya mendukung dekarbonisasi operasional kami, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap target Net Zero Emission 2060 pemerintah Indonesia,” jelas Fadjar.
Sebagai perusahaan pelopor dalam transisi energi, Pertamina terus berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui berbagai program yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Komitmen ini diwujudkan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan.
Implementasi PLTS atap ini bukan sekadar langkah teknis, melainkan juga simbol komitmen Pertamina untuk menjadi penggerak utama dalam transformasi energi nasional yang berkelanjutan. Selain manfaat lingkungan, proyek ini juga berkontribusi pada pengurangan biaya energi yang signifikan, sehingga memperkuat daya saing perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan semakin banyaknya proyek energi terbarukan yang diinisiasi oleh Pertamina, perusahaan semakin memperkuat posisinya sebagai garda terdepan dalam mendukung agenda energi nasional yang hijau dan berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menurunkan emisi karbon serta meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam bauran energi nasional.
Sebagai kesimpulan, keberhasilan peresmian PLTS atap terbesar di lingkungan Pertamina Group ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan perusahaan menuju kemandirian energi yang ramah lingkungan. Sinergi antara KPI dan Pertamina NRE menunjukkan bahwa kolaborasi antar unit bisnis strategis dapat menghasilkan inovasi nyata demi masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Redaksi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Legenda Sepak Bola Dunia Paling Berpengaruh Sepanjang Masa
- 01 Agustus 2025
2.
Jadwal dan Tarif Penyeberangan Feri Terbaru TAA Bangka Belitung
- 01 Agustus 2025
3.
Kereta Api Pasundan Baru, Nyaman dan Ramah Penumpang
- 01 Agustus 2025
4.
Oppo Find X9 Pro Usung Kamera 200MP dan Baterai Jumbo
- 01 Agustus 2025
5.
Kuliner Soto Lamongan: Jejak Tradisi dan Perantauan
- 01 Agustus 2025