
JAKARTA - Transformasi pendidikan di wilayah Tanah Papua menjadi prioritas dalam upaya pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui Konsolidasi Regional Pendidikan Dasar dan Menengah Se-Tanah Papua, semangat kolaborasi lintas lembaga dan wilayah kini difokuskan untuk menjawab tantangan-tantangan khusus yang dihadapi daerah ini.
Kegiatan konsolidasi tersebut secara resmi dibuka oleh Widyaprada Ahli Utama Ditjen PAUD Dikdasmen Kemdikdasmen, Abdul Kahar, yang berlangsung di Hotel Horison Ultima, Kota Jayapura. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pendidikan sebagai tulang punggung dalam membentuk karakter dan daya saing generasi penerus bangsa.
“Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Pendidikan bukan sekedar sarana transfer ilmu, melainkan juga merupakan instrumen strategis dalam membentuk karakter, jati diri, serta daya saing generasi penerus,” ujarnya.
Baca JugaArtis Zhang Jingyi Muda, Berbakat, dan Menginspirasi Banyak Orang
Tujuan Strategis: Membangun Kerangka Sinergis Pendidikan Papua
Kegiatan ini bukan sekadar forum formalitas, namun ditujukan untuk membentuk kerangka kerja sinergis lintas sektor dan pemerintahan dalam pembangunan pendidikan dasar dan menengah di Tanah Papua. Fokusnya bukan hanya menyelaraskan program pusat dan daerah, tapi juga menjembatani kesenjangan antara visi nasional dengan kebutuhan lokal.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sinergi antar seluruh pemangku kepentingan pendidikan dalam upaya pencapaian target pembangunan pendidikan dasar dan menengah tahun 2025, khususnya Se Tanah Papua,” ungkap Abdul Kahar.
Dalam kegiatan ini juga diangkat isu-isu pendidikan yang masih belum terakomodasi secara nasional. Penggalian tantangan riil dari daerah menjadi perhatian utama, termasuk pentingnya membangun jejaring koordinasi antara berbagai unsur: pemerintah pusat, daerah, mitra pembangunan, komunitas lokal, dan lembaga adat.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi isu dan tantangan pendidikan di Tanah Papua yang belum terakomodasi secara nasional dan membangun jejaring koordinasi dan kolaborasi antara pusat, daerah, mitra pembangunan, komunitas lokal, dan lembaga adat,” tambahnya.
Sinergi Semesta: Tema yang Menghidupkan Kolaborasi
Mewakili lima UPT penyelenggara kegiatan, Junus Simangunsong menyampaikan bahwa kegiatan konsolidasi ini mengangkat tema “Sinergi Semesta dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Tanah Papua.” Tema tersebut mencerminkan semangat kolektif untuk menjadikan pendidikan bermutu sebagai hak yang tidak hanya diimpikan, tetapi benar-benar diwujudkan untuk seluruh anak Papua.
Lima UPT Kementerian Pendidikan yang berperan sebagai pelaksana terdiri dari: Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, BPMP Papua Barat, Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Papua, Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Papua Barat, serta Balai Bahasa Provinsi Papua.
Setiap lembaga membawa perannya masing-masing dalam menjamin mutu, peningkatan kapasitas guru, serta pelestarian bahasa dan budaya lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan yang kontekstual dan relevan.
Pemerintah Provinsi: Semua Anak Papua Harus Terlayani
Pemerintah Provinsi Papua, melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Masyarakat dan Budaya, Mathias B. Mano, menyatakan bahwa pendidikan berkualitas tidak boleh hanya menjadi hak eksklusif mereka yang tinggal di kota atau pusat pemerintahan. Anak-anak di pelosok, di daerah terpencil, harus tetap mendapatkan layanan pendidikan yang setara.
“Kita ingin semua anak Papua memiliki akses pada pendidikan yang berkualitas, relevan dengan konteks lokal, dan membentuk karakter yang tangguh serta cinta Tanah Air,” tegas Mathias.
Pernyataan ini menguatkan arah pembangunan pendidikan Papua ke depan: inklusif, partisipatif, dan adaptif terhadap kekayaan lokal yang dimiliki Papua. Pemerintah Provinsi juga mendukung penuh keberlanjutan program yang memprioritaskan daerah-daerah tertinggal dan sulit dijangkau.
Komitmen Lintas Lembaga dalam Satu Misi Pendidikan
Kegiatan konsolidasi ini tidak hanya menghadirkan tokoh pusat dan daerah, namun juga menjadi forum pertemuan berbagai pemangku kepentingan strategis. Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Aswin; Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP); Kepala BP3OKP; serta seluruh kepala dinas pendidikan dari kabupaten/kota di Tanah Papua.
Partisipasi lintas unsur ini memperkuat pesan bahwa pembangunan pendidikan di Tanah Papua adalah tanggung jawab bersama. Sinergi antara pusat dan daerah menjadi faktor penting dalam mempercepat pemerataan kualitas layanan pendidikan yang berkelanjutan.
Menuju Pendidikan Papua yang Inklusif dan Berkelanjutan
Melalui konsolidasi regional ini, diharapkan tidak hanya terjadi penyamaan visi antara lembaga pusat dan daerah, tetapi juga lahir solusi bersama untuk mengatasi berbagai tantangan khas yang dihadapi Papua: akses terbatas, kondisi geografis menantang, keterbatasan tenaga pendidik, hingga persoalan bahasa dan budaya lokal.
Semua tantangan tersebut membutuhkan pendekatan yang tidak seragam. Di Tanah Papua, pendidikan harus berbicara dalam bahasa lokal, berpijak pada nilai adat, dan menjangkau mereka yang selama ini terpinggirkan.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memastikan bahwa suara lokal tidak terpinggirkan dalam kebijakan nasional. Pendidikan di Papua harus relevan, adaptif, dan bermakna bagi seluruh anak-anaknya.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Freeport Indonesia dan Stania Perkuat Hilirisasi Perak Timbal Nasional
- Jumat, 11 Juli 2025